Jumat, 12 Oktober 2012

Sebait air mata

"Tanya air mata ku saat,
saat aku menangis
saat aku bermimpi
saat aku bertanya"

Air mata yang tersimpan, menyimpan sejuta makna, menyimpan sejuta kata dalam air mata.

.....adakah air mataku pada saatku menangis? Atau ketika aku bermimpi? Atau dikala aku bertanya? Di mana air mataku ketika aku membutuhkannya?

*240412*
_note my heart_

Senandung Cinta Karena Allah

Setitik cahaya bersembunyi dalam kegelapan,
mencari celah pengharapan cinta yang tulus,
dalam buaian syahdu ku tertidur mengarungi samudera khayal.

Mencari cinta dalam kegelapan,
bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami,
selain cinta yang tulus,
ku ingin cinta yang halal.

Bersenandung cinta karena Allah,
halal kan cinta ku. . .

#070211#
_In the long journey_

Kamis, 19 Juli 2012

Selamat tinggal cinta

Kata perpisahan kan mulai terucap mulai detik ini bersama angin yang membawanya pergi jauh. Menyusuri waktu yang tersisa untuk selalu menantikan senyuman sederhana itu.
Selamat tinggal cinta yang tak pernah terucap, hanya cinta dalam diam yang bersemayam di hati.

Selasa, 15 Mei 2012

Ketika Senja Menutup Kata

Ketika senja menutup kata perpisahan,
ku melukis syair dalam hati yang tak terbaca
pada malam yang bertabur bintang,

Dalam lantunan doa yang bersenandung di malam ini,
bergema di sudut ruang dan waktu,
bertakbir penuh semangat,
menganggungkan Asma Allah di setiap denyut nadi dan hembusan nafasku,
pujian shalawat mengisi detik waktu bergulir

Terpekur lama dalam hening,
ku tatap langit malam yang bertabur kilauan bintang,
lalu, ku lihat cahaya di pelupuk bulan sabit,
Subhanallah...
sungguh indah mempesona,
terselip alunan syahdu di ceruk batinku,
meluksikan suara hati yang penuh warna warni cinta kasihNYA

Itulah ceritaku tentang warna hidup ini,
melalui syair yang begitu sederhana.

Senin, 14 Mei 2012

catatan kecil ku

Setiap hari berganti waktu, berganti cerita, berganti suasana. Berlayar di samudera kehidupan yang luas. Mentari pagi kan tetap tersenyum memberikan kehangatan padaku, padamu, dan padanya, walau terkadang aku merasa seyuman itu bukan untukku.

Kamis, 15 Maret 2012

Cerita ku tentang senja



Sering ku bercerita tentang senja, ku selipkan kata senja di serangkaian kata dalam puisi ku. Senja yang mempunyai warna, menjadikannya berbeda dan mempesona. Senja yang dibalut warna jingga, menjadikannya anggun dan berwarna. Senja dan jingga, perpaduan kata dan warna yang senada seiring dengan alunan nada yang bergelora.
Senja menghantarkan sore merambat malam, menjadikan langit kelam hitam tak berawan. Warna jingga pun tak terlihat lagi di wajah langit malam.
Sampai jumpa jingga, warna mu tetap terlihat ketika senja menghampiriku.

DI MANA



Ibu....
Di manakah engkau?
Yang ku jumpai hanya ayah,
Ayah yang ku kenal,
Ayah yang selalu ku sebut – sebut,
Ayah yang ku cintai...

Ku tak tahu bagaimana rupa mu, ibu...
Ku tak mengenal suara mu, ibu...
Yang ku tahu engkau ada,
Ada entah di mana...

Adakah jodoh di antara kita ibu?
Adakah Tuhan kan mempertemukan kita di dunia?
aku selalu bertanya...
ayah....oooh ayah,
di mana ibu?
*********
Note : puisi “ di mana” terinspirasi dari tangisan seorang anak yang malang tak bertemu ibunya. Lama tinggal bersama ayahnya, entah di mana ibunya. “ anak yang ditinggal ibu”. 13-12-2010